Menu Tutup

SDGs ACADEMY BERKAITAN DENGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI

            Hallo sobat SDGs!! Sebelumnya perkenalkan nama saya Surya Mulyawan, saya ingin memberikan opini saya mengenai SDGs Academy berkaitan dengan kehidupan saya, yang pertama yang akan saya bahas yaitu pengelolaan sampah berkelanjutan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008 memuat ketentuan mengenai Pengelolaan Sampah, mulai dari sampah rumah tangga; sampah sejenis rumah tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial dan umum lainnya, serta sampah spesifik, seperti sampah yang mengandung bahan beracun dan belum dapat diolah. Sampah yang kita temui sehari-hari diprediksi akan terus naik dan semakin beragam karena meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi. Dengan pengelolaan sampah berkelanjutan diharapkan mampu membawa kita pada berbagai peluang, baik berupa peluang bisnis, lapangan kerja baru, lingkungan sehat, dan kehidupan yang lebih nyaman.

            Di kehidupan saya contohnya pengelolaan sampah pada perumahan tempat tinggal saya itu masih kurangnya kesadaran masyarakat dan pihak pengelola sampah, yang setiap bulannya membayar iuran sampah tetapi sampah diperumahan di angkut hanya 3 hari sekali atau terkadang bisa 4-5 hari sekali, itu mengakibatkan penumpukan sampah di depan-depan rumah masing-masing yang menyebabkan penumpukan sampah yang berlebih, dan bau sampah yang dapat membahayakan masyarakat sekitar dan menjadi tempat tinggal nyamuk, masyarakat perumahan dapat mengurangi sampahnya dengan membakar sampah yang menumpuk. Seharusnya pengelola sampah dapat mengangkut 2kali/1kali sehari sampah di perumahan agar dapat terjaga kebersihan lingkungan perumahan.

            Dan di dalam Proses pengelolaan sampah dapat dibagi dalam beberapa tahapan. Tahap pertama, Reduce yakni usaha mengurangi jumlah sampah. Kedua, Reuse yaitu konsep menggunakan barang berulang kali. Ketiga, Recycle yakni sebuah ide untuk mengubah sampah menjadi material baru. Keempat, Recovery yaitu konsep mengubah sampah menjadi energi yang dapat digunakan kembali. Terakhir, Disposal yakni barang yang tidak lagi digunakan dan dibuang. Rantai pengelolaan sampah berkelanjutan, dimulai dari proses munculnya sampah, pengumpulan, pengangkutan, pemindahan, tindakan, serta pemrosesan.

            Pengelolaan sampah berkelanjutan juga sangat erat kaitannya dengan Ekonomi Sirkular (Circular Economy). Prinsip dasar ekonomi sirkular yaitu melestarikan dan tingkatkan modal alam, optimalkan hasil sumber daya, dan tingkatkan efektivitas sistem. Dalam konsep ini, dasar yang digunakan adalah sampah merupakan sumber daya. Berbeda dengan konsep ekonomi linear yang mengarah pada satu titik akhir dari proses produksi, seperti sampah/polusi, konsep ekonomi sirkular mengarahkan pada perputaran sumber daya. Dengan demikian, prosesnya akan terus berputar, make, use, reuse, remake, recycle, lalu kembali ke make, dan seterusnya.

Dan kenyataan yang ada sekarang bahwa bumi yang kita tinggali terasa tidak nyaman untuk dihuni. Sampah juga berkontribusi dalam memperburuk perubahan iklim yang mengakibatkan pemanasan global. Tumpukan sampah di udara terbuka mengeluarkan gas metana, salah satu gas yang bertanggung jawab atas pemanasan global.

Kita wajib berperan dalam mencegah pemanasan global. Hal-hal yang dapat kita lakukan antara lain; tidak membuang sampah sembarangan, memisahkan sampah organik dan non organik, Sampah organik dapat juga kita olah menjadi pupuk kompos.

Sudah saatnya kita bergerak untuk mewujudkan lingkungan yang nyaman bagi kita.