Bandar Lampung, 22 November 2025 – Acara IMPACT CIRCLE 12.0 X KEM11LAU telah berhasil dilaksanakan melalui kerjasama strategis antara SDGs Center Universitas Bandar Lampung (UBL), AIESEC Universitas Lampung (UNILA) dan Youth Sanitation Concern (YSC) sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat peran serta dan kontribusi generasi muda dalam upaya mendorong pembangunan kota yang lebih inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.

Restu Krisdahyanto selaku President AIESEC Universitas Lampung menyampaikan bahwa IMPACT CIRCLE berperan sebagai wadah bagi generasi muda untuk memahami isu-isu sustainable development untuk menumbuhkan rasa peduli, serta mendorong anak muda untuk lebih serius dalam mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari.
Acara ini menghadirkan 2 narasumber, yaitu Dr.Eng. Fritz Akhmad Nuzir selaku Direktur SDGs Center UBL serta Cindy Dwi Islami S.P.W.K. selaku Program Manager YSC. Kegiatan ini merupakan bagian dari komponen sosialisasi dalam inisiatif KEM11LAU yang merupakan kemitraan multipihak untuk pencapaian SDGs 11 yaitu kota dan komunitas berkelanjutan di Provinsi Lampung.


Fritz dalam pemaparannya menyampaikan bahwa untuk mencapai SDGs memerlukan partisipasi dari semua pihak terutama generasi muda. Melalui inisiatif KEM11LAU SDGs Center UBL terus berupaya memfasilitasi kolaborasi pentahelix untuk menciptakan kota dan permukiman yang berkelanjutan di Provinsi Lampung. Menurutnya keberhasilan pembangunan kota tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga pemahaman masyarakat atas isu keberlanjutan. “Dan generasi muda saat ini merupakan calon leader SDGs masa depan. Mereka harus dibekali pengetahuan, empati, dan kemampuan kontribusi” ungkapnya.
Sementara itu Cindy Dwi Islami selaku Program Manager YSC memaparkan materi mengenai SDGs 6: Air Bersih dan Sanitasi, menyoroti bahwa situasi sanitasi di Lampung masih sangat memprihatinkan.
“Keamanan sanitasi di Lampung hanya mencapai 2,5%, sementara di kota Bandar Lampung hanya 0,13%. Ini merupakan angka yang sangat rendah dan dapat menambah resiko kesehatan, terutama bagi perempuan dan anak-anak” ujarnya.
Cindy juga menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur sanitasi air agar dapat mendukung kualitas hidup masyarakat serta ketahanan kota terhadap dampak perubahan iklim.

Kegiatan IMPACT CIRCLE 12.0 X KEM11LAU menegaskan komitmen semua pihak untuk meningkatkan jaringan dan kolaborasi dalam pencapaian SDGs. Kolaborasi antara SDGs Center UBL, AIESEC UNILA, dan Youth Sanitation Concern merupakan contoh nyata dalam implementasi kemitraan yang melibatkan berbagai pihak, relevan, inklusif, dan berorientasi pada dampak.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan generasi muda dapat lebih berperan sebagai penggerak perubahan dalam pembangunan yang berkelanjutan serta dalam membangun lingkungan yang lebih inklusif, sehat, dan tangguh.