Menu Tutup

Audiensi ke Solidaritas Perempuan Sebay Lampung

Selasa, 09 September 2025, SDGs Center UBL Berkunjung ke sekertariat Solidaritas Perempuan Sebay Lampung dan disambut hangat oleh ibu Rani Yuliana Meutia S.Kom., M.M. selaku Ketua Badan Eksekutif Komunitas SP Sebay Lampung. Kehangatan sambutan ini mencerminkan komitmen bersama dalam membangun sinergi untuk perubahan yang berkelanjutan.

Pada diskusi kali ini , SP Sebay Lampung berbagi pengalaman dan perjuangan mereka dalam mendampingi komunitas perempuan, khususnya di wilayah pesisir dan buruh migran. Diskusi ini menjadi ruang saling belajar dan juga membuka peluang kolaborasi bersama Tim SDGs Center UBL dalam project KEM11LAU yang tengah mendorong pencapaian SDGs melalui pendekatan partisipatif dan kolaboratif.

SP Sebay Lampung menyambut baik ajakan kolaborasi ini, dengan pengalamannya bersama perempuan di sektor pangan, agraria, buruh migran, dan UMKM diwilayah pesisir, SP Sebay Lampung menyoroti pentingnya melihat keterkaitan antara isu gender dan lingkungan, terutama dalam konteks perubahan tata ruang, bencana ekologis, serta krisis pemukiman.

“Rumah adalah perempuan. Ketika banjir datang, merekalah yang paling terdampak,” ungkap Ketua Badan Eksekutif SP Sebay Lampung dari persoalan sanitasi, akses air bersih, hingga ruang aman pasca-bencana, perempuan sering berada di garis depan, namun tidak selalu mendapat ruang yang adil dalam pengambilan keputusan.

Dalam diskusi, SP Sebay Lampung juga menekankan pentingnya edukasi berbasis kesadaran kritis, penguatan ekonomi berbasis solidaritas (FES), serta advokasi untuk buruh migran perempuan. Semua ini dilakukan melalui pendekatan yang berjejaring dan inklusif.

Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal membangun kolaborasi konkret yang mengakar pada kebutuhan komunitas dan visi bersama. Audiensi ini menjadi pengingat bahwa gerakan sosial tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi antar organisasi menjadi kunci untuk memperkuat dampak, memperluas jangkauan, dan menciptakan perubahan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *