Menu Tutup

UBL Ambil Bagian dalam Inisiasi Jaringan SDGs Indonesia-Korea Selatan Melalui MoU Guna Percepat Pencapaian SDGs Dunia

Jakarta – Pada hari Kamis, 29 Agustus 2024, telah dilakukan penanda-tanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara ISCN yang diwakili langsung oleh Presiden ISCN, Bayu Arie Fianto S.E., M.B.A., Ph.D. dengan Chosun University, Korea Selatan, yang diwakili oleh Prof. Hyun-woo Kim selaku Director of External Cooperation Office, bertempat di Kawasan SCBD, Jakarta.

Chosun University adalah salah satu perguruan tinggi tertua di Korea Selatan yang berlokasi di Gwangju dan telah menunjukkan kiprahnya dalam melakukan kerjasama internasional khususnya dalam upaya implementasi Sustainable Development Goals (SDGs). Prof. Kim dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap inisiasi kerjasama ini dan sangat mengharapkan hubungan yang semakin erat antara Indonesia dan Korea.

Penanda-tanganan MoU antara ISCN dengan Chosun University dilanjutkan dengan penanda-tanganan MoU antara Chosun University dengan perguruan tinggi Indonesia yang memiliki SDGs Center dan telah menjadi anggota ISCN. Hadir juga dalam rangkaian acara, para Rektor dan perwakilan SDGs Center dari seluruh Indonesia termasuk Universitas Bandar Lampung yang telah mendirikan Center for SDGs Studies sejak tahun 2021 yang lalu.

Dalam komunikasinya melalui pesan singkat, Dr.Eng. Fritz Akhmad Nuzir selaku Head of Center for SDGs Studies UBL, yang mewakili Rektor UBLdalam seremoni penanda-tanganan MoU, menegaskan komitmen UBL dalam mengawal pembangunan berkelanjutan di Provinsi Lampung khususnya sekaligus berperan aktif dalam pencapaian The Global Goals melalui Tridharma Perguruan Tinggi dan berbagai kerjasama internasional yang dilakukan guna mewujudkan visi UBL sebagai World Class Entrepreneurial University.

Sementara itu, Presiden ISCN, Bayu Arie Fianto menyambut dengan baik apresiasi dan harapan dari pihak Chosun University sekaligus menekankan pentingnya kerjasama ini terutama terkait point-point yang tertuang dalam MoU meliputi pertukaran mahasiswa dan staf, pengembangan kurikulum khususnya yang berbasis SDGs, dan kegiatan kerjasama untuk implementasi SDGs lainnya.